1. Masa muda sebelum datangnya masa tua.
2. Masa sehat sebelum datangnya masa sakit.
3. Masa senang sebelum datangnya masa sedih.
4. Masa kaya sebelum datangnya masa miskin.
5. Masa luang sebelum datangnya masa sibuk.
6. Masa sukses sebelum datangnya masa gagal.
7. Masa hidup sebelum datangnya masa kematian.
Waktu adalah Hidup (Oleh: Merdana S. Ora)
Hidup adalah untuk menjalani waktu.
Maka sesungguhnya waktu adalah hidup!
Sejauh mana kita melihat dan menghargai waktu?
Sejauh mana pula kita melihat dan menghargai hidup? Jika kita di tanya demikian tentunya kita akan menjadi bingung dalam menjawab.
Orang bijak mengatakan waktu adalah uang, waktu adalah emas dan ada juga yang mengatakan waktu adalah segalanya.
Dari situ sungguh di benarkan karena hidup tersusun oleh waktu, demikian juga hidup terdiri dari waktu ke waktu.
Waktu selalu berjalan dalam putaran detik, menit dan jam. Selagi jantung kita berdetak maka kita menjalani hidup dengan mempunyai masa untuk kita habiskan di dunia dan akan ada pada satu titik di mana masa itu akan berakhir.
Dengan demikian apa yang harus kita lakukan untuk menghargai waktu? Yang harus kita lakukan adalah mencoba untuk melakukan hal-hal berguna. Sangat sadar kalau kita sulit untuk menghargai waktu seperti kebiasaan molor waktu atau biasa di sebut jam karet, menganggap keterlambatan dalam segala hal sebagai satu hal yang biasa dan sebagainya.
Namun saya mau katakan semua tergantung pada diri kita. Jika kita menghargai hidup maka yang pasti kita akan menghargai waktu.
Tidak akan ada kata terlambat bagi kita yang mau berubah dari yang salah menuju yang benar. Memang betul waktu tidak bisa di putar kembali, yang berlalu akan menjadi kenangan namun harus menjadi pelajaran pula. Penyesalan selalu datang dari belakang. Apabila kita menyia-nyiakan waktu maka kita sesungguhnya telah menyia-nyiakan hidup kita yang tanpa terasa mengantar kita pada pintu penyesalan kelak.
Waktu akan terus berputar makin mempersingkat kesempatan hidup manusia. Jika kita bijak dalam menggunakan waktu maka kita akan menjadi pemenang. Semua tergantung pada kita tapi bukan berarti hidup suka-suka karena kita ada dalam pelukan waktu. Jika kita berkata hidup adalah anugerah maka kita pun harus tahu kalau hidup adalah kesempatan. Manusia tidak bisa menyimpan waktu,manusia hanya bisa menghabiskannya.
Waktu akan berjalan terus, ia tidak terbendung, ia terus berputar menanti respon kita terhadapnya. Maka berputarlah bersama waktu dengan menggunakan 7 hal penting, yakni:
Dari ketujuh hal di atas, kita harus tahu pula bahwa, Kita hidup dalam tiga waktu, yakni: Pertama, Hari kemarin, kita bisa mengubah apapun yang telah terjadi, kita bisa menarik perkataan yang telah terucapkan namun tak mungkin bisa menghapus kesalahan dan mengulang kegembiraan yang kita rasakan kemarin. Kedua, Hari esok, apabila mentari terbit di esok hari tentu kita tidak tahu apa yang akan terjadi, kita tidak bisa tahu kapan sedih dan kapan senang di esok tapi semuanya ada pada titik kenyataan.
Dan yang Ketiga adalah Hari ini.
Pintu hari kemarin telah tertutup, pintu hari esok telah terbuka maka buatlah yang terbaik untuk hari ini.
Kita dapat mengerjakan banyak hal hari ini apabila kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan kekuatan untuk hari esok. Hiduplah untuk hari ini karena yang ada adalah hari ini.
Ingat!
"Waktu yang bergulir mengalirkan udara.
Detik demi detik menampakan
sejarah baru.
Waktu mempunyai harga.
Waktu mempunyai jiwa.
Kitalah yang menggengamnya, kitalah tuan untuk waktu yang di jalani namun kita pun di peluk oleh waktu.
Waktu memberi kita kesempatan untuk berubah. Saat kita berubah kita berdaya, saat kita berubah kita bernilai, saat kita berubah kita bermakna.
Kita layak berubah di setiap putaran waktu menuju puncak gemilang untuk kita tahu betapa berharganya hidup dalam waktu yang dianugerahkan karena kita adalah harapan yang tersimpan di puncak tangga kemenangan dan cermin masa depan dengan melewati tahap waktu. Kitalah penentu berapa banyak kemenangan yang akan kita raih di setiap masa hidup.
Cicin keberhasilan melingkar bersama putaran waktu di jari kita sendiri bukan di jari orang lain".
Aku, Kamu, Kita berharga maka, Waktuku, Waktumu dan Waktu kita pula berharga.
Waktu adalah Hidup (Oleh: Merdana S. Ora)
Reviewed by Sahabat Penulis
on
February 06, 2022
Rating: 5
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Tata letak tulisan sudah mulai nampak. Jadi batang tubuh tulisan menarik perhatian. Begini yang namanya artistik. Tinggal poles tata tulis dan ejaan
ReplyDeleteTerima kasih Bapak🙏siap untuk jadi lebih baik🙏
Delete