Corona: Duka Yang Membawa Inspirasi Bagi Dunia Pendidikan



Oleh: Semuel Radja Pono, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri Nunbena, Kab. Timor Tengah Selatan

Sudah dua tahun lebih kita diliputi rasa takut dan resah dengan hadirnya sebuah wabah yang melanda dunia. Kebersamaan yang biasa dirasakan oleh semua orang, hilang bagai ditelan bumi. Senyuman yang menjadi ciri kebahagiaan diganti dengan masker sebagai pesan kesehatan. Kehidupan interaktif harus di hindari demi kenyamanan pribadi maupun orang-orang yang ada disekitar kita. Corona, seolah-olah hadir sebagai New Power yang mampu membatasi setiap orang untuk tidak bisa berbuat apa yang diinginkan tampa mengikuti aturan yang sudah ditetapkan.

Kalangan masyarakat umum menjadi resah karena korona membatasi kehidupan sosial semua orang. corona hadir dengan kekuatannya yang mampu mengguncang dan merubah wajah dunia. Kehadiran corona juga merubah etika dan peradaban budaya yang mengental dalam kehidupan sebuah kultur kemasyarakatan. Corona muncul dengan satu aturan yang mampu mengisolir kedekatan dan kebersamaan banyak orang. Dengan adanya corona kebebasan tatap muka harus dihindari, jabat tangan manjadi suatu hal yang dilarang demi menjaga kenyamanan dan keamanan kesehatan.

Corona begitu perkasa dalam mengendalikan aturan yang ada di dunia sekarang ini. Tidak ada suatu kuasapun yang mampu menentang apa yang telah diciptakan oleh corona. Corona bagaikan dalang yang mampu mengelola alur dan tokoh sesuai keinginannya. Tapi apakah corona begitu kejam dan tidak memiliki dampak yang positif bagi kehidupan manusia dan kelompok-kelompok sosial lainnya? Kita semua tahu, bahwa dengan adanya corona telah terjadi pembatasan kehidupan sosial berskala besar di seluruh dunia. Dan dengan itu maka corona menyebabkan dampak yang besar, bukan cuman dilingkungan masyarakat, tapi juga semua bidang sektor pemerintahan. Pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling merasakan dampak kehadiran corona. Kita semua masih ingat dimana pada saat munculnya corona, seluruh lembaga pendidikan harus di hentikan aktifitasnya, demi menjaga keamanan  dan keselamatan dari semua warga pendidikan.

Dengan dihentikannya aktifitas dibidang pendidikan, maka timbullah berbagai problematika pendidikan dalam menerapkan pembelajaran yang serba terbatas. Lembaga pendidikan tetap dituntut untuk bisa menciptakan sumber daya manusia yang bermutu yang siap digunakan dilingkungan yang bersifat global. Akan tetapi corona membatasi lembaga pendidikan dalam mengembangkan mutu setiap peserta didik secara akademik yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Bagaimana lembaga pendidikan mampu mengembangkan potensi peserta didik yang sedang dirumahkan? Bagaimana lembaga pendidikan mampu melakukan sistem pembelajaran yang bisa menjawab kebutuhan global, sedangkan keadaan tidak mengijinkan untuk pembekalan secara langsung dengan sistem tatap muka? Bagaimana mungkin lembaga pendidikan mampu merubah etika dan moral peserta didik sesuai dengan kehidupan masyarakat umum, kalau semua itu tidak bisa dilakukan dengan pembimbingan secara terstruktur? Inilah yang menjadi problematika dunia pendidikan sekarang ini. Oleh sebab itu seluruh lembaga pendidikan sekarang ini mulai melakukan perubahan sistem pembelajaran, lembaga pendidikan harus mampu berinovasi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat pendidikan. Lembaga pendidikan bukan lagi berfungsi sebagai tempat berkumpul masyarakat intelektual dalam mencari dan mengembangkan pola pikir, akan tetapi lembaga pendidikan harus berpikir lebih dari pada itu.

Di era yang baru ini lembaga pendidikan diwajibkan mampu menyiapkan tenaga-tenaga pendidik yang memiliki kemampuan untuk berevolusi sesuai dengan keadaan yang ada. Pembelajaran yang biasa dilakukan secara tatap muka langsung, harus dirubah dengan tatap muka terbatas, yang dimana setiap pendidik harus mampu mengekspresikan setiap pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi sebagai media penyampaian informasi bagi peserta didik. Dengan pemberdayaan teknologi dalam sistem pendidikan, maka pendidikan tidak lagi bisa dibatasi baik ruang maupun waktu. Dengan adanya sistem pendidikan seperti ini, maka cita-cita semua masyarakat pendidikan mengenai merdeka belajar dapat tercapai. Hal ini dikarenakan, setiap pendidik mampu mengelola bentuk dan model pembelajaran sesuai dengan apa yang diinginkan tampa dibatasi dengan sistem pendidikan yang monoton dan membosankan. Dengan pengembangan pembelajaran menggunakan pemberdayaan teknologi, maka para pendidik mampu menciptakan kelas maya yang bisa diikuti oleh semua siswa tampa harus ada diwaktu dan tempat yang bersamaan.

Dengan pembelajaran yang seperti ini, mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, karena siswa tidak hanya di perhadapkan pada penyerapan dan pemahaman terhadap informasi yang diberikan, akan tetapi siswa juga diajak berekreasi dalam ruang yang berbeda dari apa yang selama ini mereka rasakan. Dapat kita lihat dalam sistem pendidikan sekarang ini yang semuanya dilakukan dengan menggunakan pengembangan teknologi sebagai media penyampaian pembelajaran. Siswa yang biasanya tidak aktif dalam ruang kelas dan malu berinteraksi pada saat jam pembelajaran, menjadi aktif karena dia tidak merasa canggung atau malu dalam mengungkapkan berbagai pikirannya kepada pendidik mengenai materi yang sedang dipelajari. Siswa juga bisa menciptakan dunia konsultasi tampa batas dengan pendidik tampa harus susah-susah membuat janji dengan pendidik terlebih dahulu. Selain itu pendidik juga lebih leluasa dan elegan dalam menyikapi setiap keperluan peserta didik dalam proses pembelajaran yang dilakukan, karena setiap jawaban yang disampaikan oleh pendidik akan diserap oleh peserta didik secara berulang sampai ia merasa puas dengan apa yang ia harapkan.

Corona telah merubah segala nya, dalam dunia pendidikan sangat terasa dampaknya. Dengan sistem yang telah berubah maka para pendidik dipacu untuk bisa berinovasi dalam mengembangkan model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dan inilah yang dinamakan merdeka belajar. Berinovasi merupakan hal yang wajar dan harus dilakukan oleh semua pendidik, karena dengan berinovasi maka para pendidik akan memperkaya diri dengan metode-metode pembelajaran yang lebih dibutuhkan oleh peserta didik di jaman yang semakin modern ini. Jadi apakah corona membawa duka atau membawa inspirasi bagi dunia pendidikan? Semua itu kembali pada pribadi masing-masing. Tetapi sebagai jiwa-jiwa pendidikan yang peduli akan kemajuan pola pikir, maka kita wajib berinovasi demi tercapainya pembentukan karakter dan pola pikir yang kreatif, inovatif dan siap bersaing di era globalisasi ini.


Corona: Duka Yang Membawa Inspirasi Bagi Dunia Pendidikan Corona: Duka Yang Membawa Inspirasi Bagi Dunia Pendidikan Reviewed by Sahabat Penulis on March 13, 2022 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.