Katanya kau akan
Nyatanya hanya awan putih menghitam tanpa goresan.
Aku terus saja menunggu
Bersama udara dingin yang kian memeluk, di sertai hening malam yang kian mengajakku untuk bersahabat namun hati berbisik sang pena menantimu.
Ku coba memegang sang pena
Kertas putih pun berbisik aku menanti karyamu
Kini aku bergandengan tangan dengan suara sunyi namun pikiran meronta agar aku bersegra bernalar dalam kata.
Di tengah kota ini, dengan di temani
aku kian berusaha bersahabat dengan sang pena sebelum
raga terlelap bersama malam berbalut doa syukur pda pencipta juga mata yang bersiap terlelap menuju alam mimpi.
No comments: