Lantunkan sendu dawai biolamu
Tabulah gong perdamaian
Iringi puisiku bernyanyi bagi Ibu Pertiwi.
"Saung reot gubuk pak tani
tabah merawat lara, menantang matahari
sebelum hujan jatuh di pelupuk mata
saksi sejarah yang meluluh dilupa rupanya"
Kita merdeka ingin sekolah
Kita sekolah ingin merdeka
Penjajah telah tiada
Kenapa kita masih baku jajah?
"Istana negara
Simpan kehormatan
tapi tercela dinding-dinding harapan
oleh serakah para koruptor dan terorisme"
Angka 77 memajang usia nyaris uzur
Bolehkah kali ini kita baku sayang
Yang beda jangan baku tantang
Kita satu ba-saudara sampe tujuh turunan
"Merdeka!" Teriak milenials sambil bernyanyi
"Mari kita kibarkan bendera
cinta damai
Merah berarti cinta
Putih selalu damai".
Penulis : Mario D. E. Kali, Penulis Buku Puisi "Tanda Mata" (Teras Budaya Jakarta, 2022), Perintis Pondok Baca Sewowoto-Inerie, Ngada.
No comments: