Saya lalu teringat Almarhum papa saya. Waktu masih kecil, walaupun hujan, papa tetap akan mengajak ke gereja. Jika salah 1 anggota keluarga tidak ke gereja, maka papa akan sangat murka dan tak jarang memakai rotan untuk memberikan 1 atau 2 pukulan agar kami wajib ke gereja. Akhirnya, tanpa dikomando, kami tak akan pernah mau alpa ke gereja walau kondisinya tidak mendukung.
Saya tiba-tiba meneteskan air mata, karena ternyata papa mendidik kami dengan keras hanya agar kami mencintai Tuhan. Sampai sekarang, kami semua sering melakukan panggilan konferensi dan saling mendoakan melalui telepon atau sekedar saling mengingatkan agar jangan lupa berdoa.
Pagi ini, hujan dan angin tak kunjung berhenti. Namun, dengan payung tua pemberian salah 1 anggota Padus di Surabaya dulu, saya mengayunkan langkah ke gereja di bawah ancamana hujan dan angin.
No comments: