Yang kelak 'kan ia tancapkan ke dadaku.
Aku menabung dollar dalam brangkas dan cintaku menabung luka di hati
Yang kelak 'kan ia pakai menggali makamku.
Aku menyukai bir dan pesta
Cintaku menyukai darah dan puisi
Kami hanya bertemu saat malang bertandang ke rumahku
Ia sediakan bahu dan serapah
Ia sediakan hiburan dan penghiburan.
Aku menyukai angka dan muslihat
Cintaku menyukai huruf dan kepastian
Kami tak pernah kencan
Sebab kertas bukan ranjang yang cukup kokoh
Aku tidur dari kepala ke kepala
Ia tidur dalam kesunyian.
No comments: