Rencana Masa Depanku (Oleh : Merdana S. Ora)

Mengapa masa depan harus di rencanakan?
Hidup kita di masa depan merupakan hasil dari apa yang kita putuskan hari ini. Bila kita memutuskan sesuatu lalu kita tidak melakukannya itu ibarat menabur angin, menuai badai yang artinya jika kita tidak melakukan apa-apa di hari ini maka kita sendiri yang mendatangkan bencana untuk masa depan kita.
Oleh sebab itu seseorang yang hidup di dunia ini harus punya tujuan dan karya hidup untuk masa depan.

Orang yang tidak punya tujuan pada awalnya ia akan mencoba hal ini dan itu kemudian ia akan membuang keduanya dan mencoba hal lain tanpa komitmen dan pikiran yang positif yang pada akhirnya terbawa menuju jalan kegagalan.
Tuhan tidak pernah bermaksud membuat karya utamanya menjadi orang yang tidak bararti yang tanpa tujuan hidup di dunia ini.

Hidup bukanlah nasib seperti orang membeli undian berhadiah dan hidup bukanlah suatu permainan untung-untungan seperti undian berhadiah tapi hidup adalah suatu perjuangan yang panjang berabalut beragam rasa dan warna.
Setiap pilihan hidup selalu ada pada kita.
Menang atau kalah,gagal atau berhasil bukanlah sebuah takdir atau nasib melainkan hasil dari perjuangan kita di setiap putaran masa hidup.
Kita di tetapkan Pencipta untuk menang,kekalahan dan kegagalan hanyalah bagian dari perjuangan kita.

Hal terbesar dalam dunia ini tidaklah terdapat pada tempat kita berada hari ini,melainkan pada tempat tujuan kita di masa mendatang.

Yang menentukan keberhasilan kita adalah apa yang menjadi tujuan hidup kita,bukan apa yang kita hadapi dan miliki hari ini.
Bila kita miliki tujuan maka kekalahan dan kegagalan hari ini hanyalah bagian kecil dari perjalanan menuju keberhasilan.
Putuskalah hari ini untuk merencanakan sebuah masa depan yang gemilang bersama Tuhan.

Janganlah melihat pada keterbatasan hari ini tetapi lihatlah ke depan kepada apa yang akan di kerjakan.
Jangan hidup dengan ketakutan dan perasaan tak berdaya.
Hiduplah dengan percaya diri dan penuh keberanian.
Milikilah langkah yang kuat,mata yang terus memandang ke depan dan harapan yang sungguh.

Sebab kitalah yang harus mengubah dunia bukan dunia yang harus mengubah kita. Jadilah generasi serba guna dengan rasa menghargai sesama dan menjadi berkat.

Penulis: Mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, UPG 45 NTT.