Kalut pagi beredar
Dipadang savana dan angkasa itu.
Unsur hara menjadi pesona
Bernafas sepanjang mentari mengufuk
Diredam oleh malam pekat
Kemudian jatuh.
Hari ini dipenuhi duka
Menatap bunga kamboja berguguran
Ditepian bumi berpijak
Tak ada langit belati.
Dari tubuh dan nasib
Transitif dipekarangan
Semua mimpi mengejar satu inti
Bahwa ia sedang berduka.
Tak sengaja jatuh diatas rumput
Jadi kumal ditengah dedaunan
Terkenang lapuk didada
Asmara pecah menggersang.
Mendung terlihat rayu
Cumbuh
Merangkak ditepi tanah
Menanti cibir-cibir bayangan.
No comments: