MEMBANGUN MINAT BACA DAN MENCINTAI PERPUSTAKAAN
Syalom, Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh, Om swastyastu, Namo buddhaya, Salve, Salam kebajikan, Salam Literasi.
Yang
terhormat,
Bapak Bupati
Timor Tengah Selatan
Yang terhormat, Kepala Badan Perpustakaan Kabupaten Timor Tengah Selatan
Yang terhormat, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan
Yang
terhormat, Bapak/Ibu Panitia dan dewan juri
Yang
terhormat,
Bapak Ibu guru pendamping, dan
Yang saya kasihi teman-teman peserta lomba yang hadir
di saat ini.
Singkatnya, hadirin yang saya banggakan dan muliakan.
Pertama-tama, patut kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat dan penuh suka cita.
Hadirin yang saya hormati!
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan pidato tentang: “Minat Baca dan Mencintai Perpustakaan”. Buku adalah jendela dunia, dengan membaca dan mencintai buku maka kita bisa melihat dunia tanpa melakukan perjalanan, hanya cekup dengan membaca buku. Buku juga merupakan sumber ilmu pengetahuan yang luas dan besar bagi kehidupan, bahkan dengan membaca buku maka kita juga akan bisa menjadi seorang penulis. Tetapi pada kenyataannya, minat baca setiap orang masih sangat rendah.
Membaca bagi kebanyakan orang pada zaman sekarang merupakan kegiatan yang membosankan. Zaman sekarang kebanyakan orang lebih memilih untuk memainkan game dibanding menyisihkan waktu untuk membaca buku. Padahal ada banyak manfaat yang kita dapatkan dari membaca.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa minat baca di Indonesia masih sangat rendah. Kondisi perkembangan minat baca dan kemampuan membaca masyarakat Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hasil survei UNESCO menunjukkan bahwa minat baca Masyarakat yang paling rendah di ASEAN adalah Indonesia. Rendahnya minat baca ini dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat Indonesia yang baru sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk Indonesia, hanya satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah untuk mencanangkan program pemberantasan buta huruf serta mengembangkan perpustakaan di Indonesia.
Hadirin yang saya hormati!
Membaca akan membawa kita menjelajahi alam semesta. Dengan membaca kita mengenal dunia. Dengan membaca kita mengetahui setiap perkembangan yang ada, baik itu di bidang pendidikan, pemerintahan, perekonomian dan lain sebagainya. Di sini saya mau mengatakan bahwa melalui membaca, kita melawan lupa dan menambah wawasan kita. Oleh karena itu, marilah terus melatih diri kita untuk membaca.
Berbicara tentang membaca, tidak terlepas juga dari ketersediaan bahan bacaan berupa buku-buku bacaan dan referensi lainnya. Hal ini harus didukung penuh oleh lembaga-lembaga pemerintahan atau lembaga lainnya yang bersedia menyediakan bahan bacaan. Lembaga yang dimaksud adalah perpustakaan daerah, perpustakaan sekolah, perpustakaan desa dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
Hadirin yang saya hormati!
Pada kesempatan ini, kita tahu bahwa peran pemerintah dalam meningkatkan minat baca yaitu pengadaan berbagai macam buku di perpustakaan dan mengadakan berbagai macam lomba yang berhubungan dengan minat baca. Banyak cara yang sudah pemerintah lakukan untuk meningkatkan minat baca tapi semuanya kembali kepada pribadi kita masing-masing. Apabila kita mempunyai niat untuk membaca, maka kita selalu mengambil waktu untuk membaca. Oleh karena itu, saya mau mengajak bapak, ibu dan basaudara semua agar kita menciptakan rasa cinta kita terhadap setiap perpustakaan yang ada untuk melatih dan meningkatkan kemampuan kita melalui membaca.
Salah satu cara yang kini saya lakukan untuk meningkatkan minat baca saya sebagai seorang pelajar adalah saya bergabung di sebuah komunitas literasi yakni Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Cendekiawan Soe. Di dalam komunitas tersebut, saya memperoleh banyak ilmu terutama dalam meningkatkan minat baca. Dengan banyak membaca, saya mampu menuangkan ide untuk menulis, terutama dalam menulis puisi. Awalnya saya tidak pandai menulis puisi, tapi dengan banyak membaca buku, akhirnya saya juga dapat menuangkan ide saya untuk menulis puisi. Beberapa waktu yang lalu, kami dikunjungi oleh Duta Baca Indonesia, Bapak Gol A. Gong di Taman Bacaan Masyarakat Cendekiawan Soe, beliau mengatakan bahwa untuk meningkatkan minat baca, kita harus memulainya dengan membaca buku sesuai dengan judul buku yang kita minati, serta memiliki rasa cinta terhadap buku yang kita baca. Dengan seperti itu, sehungga kita tidak bosan saat membaca buku.
Hadirin yang saya hormati!
Berbicara tentang buku, maka perpustakaan juga sangat berkaitan erat dengan buku. Apabila kita mencintai perpustakaan, maka kita juga aka mencintai buku. Zaman sekarang perpustakaan sudah ada dimana-mana. Namun, sebagai siswa terkadang kita pergi ke perpustakaan hanya untuk meminjam buku mata pelajaran saat ada jam pelajaran saja. Apabila tidak ada jam pelajaran dikelas maka siswa akan lebih memilih untuk bersantai-santai dibading membaca buku. Oleh sebab itu, saya mengajak kita semua untuk menciptakan rasa cinta terhadap perpustakaan ataupun komunitas-komunitas literasi yang ada di sekitar kita dan tersu belajar dan membaca.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengaja, bapak, ibu, kakak, adik, para penggemar membaca dan sahabat literasi semua, mari kita terus belajar, membaca dan memanfaatkan setiap fasilitas yang ada untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas diri kita. Dengan membaca kita kenal dunia, dengan menulis dunia kenal kita. Mari kita menciptakan rasa cinta kepada perpustakaan dan terus mendukung setiap program yang ada dengan membaca serta menghiasi rak-rak buku yang ada dengan karya-karya kita dan membumikan literasi di Bumi Cendana Timor Tengah Selatan.
Ayo, membaca
Ayo, menulis
Ayo, berkarya
Bersama perpustakaan, kita hebat, kita bisa.
Hadirin yang saya banggakan!
Sebelum saya mengakhiri pidato ini, saya ingin menyampaikan sebuah pantun:
Anak
ayam turun sepuluh
Mati
satu tinggal sembilan
Tuntutlah
ilmu sungguh-sungguh
Supaya kita tidak direndahkan.
Demikianlah pidato singkat yang dapat saya sampaikan, harapan saya pidato ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kesalahan, untuk itu saya mohon maaf jika sepanjang penyampaian pidato, ada kata-kata yang tidak berkenan dihati bapak, ibu, saudara, saudari semua saya mohon maaf dan atas perhatian hadirin semuanya saya haturkan terima kasih.
Assalamualaikum
warohmatullohi wabarokatuh ,Om
shanti
shanti shanti
om, Namo buddhaya, Salve, Salam kebajikan, Salam literasi, Syalom.
Editor : Thomas Edison/SP
Mantap.. 👍
ReplyDelete