Seteguk kopi hitam beraroma pahit
Ku telan dalam bayangan kalbu
Senja perlahan pergi tanpa pamit
Tenggelam dalam lahapan bukit-bukit gersang
Meninggalkanku dalam sunyi
Ku telan dalam bayangan kalbu
Senja perlahan pergi tanpa pamit
Tenggelam dalam lahapan bukit-bukit gersang
Meninggalkanku dalam sunyi
Ibu...
Aku di sini
Merindukanmu dalam tatapan hampa
Ingin kembali ke rumahku; rahimmu
Berteduh sejenak dari letih mendekam
Di rumahku; rahimmu
Melepas gelora risau dan cemas
Merasakan hangat pelukan jiwamu
Ibu...
Masih adakah ruang untukku di rumahku rahimmu?
Biarkanku berbaring sejenak
Ku ingin belaian tanganmu; menopangku
Ibu...
Rumahku kini begitu luas namun tak sehangat rahimmu
Rumahku berlukiskan banyak warna namun tak seindah rahimmu
Ibu...
Terima kasih untuk rahimmu; rumah kehidupannku
Segala cinta tercurah dalam rumahku rahimmu.
Alak, 29/07/2022
Editor : Thomas Edison/SP
No comments: