Rupanya sekali berkeliling
Lalu membuka halaman satu
Kini beradab tak usai merilis
Nampak kosong meragu halal
Sebab kompensasi duduk tampa bersandar
Kemudian likuidasi merayu dengan deras
Membuka hukum adat halaman dua
Sekejap lisan menanjung langit
Seolah lembah tragis termuat
Di gelombang radio, televisi, walkie talkie
Masing-masing meringkas suguhan
Global runtut
Imajinasi berwarna
Lepaskan titik logis tak mengapa
Disapa pun tak detil.
Editor : Thomas Edison/SP
No comments: