Kala fajar menyingsing dengan ribuan warna-warni harapan
Tampak para insan melangkahkan kaki menuju rumah Tuhan
Merintis dengan penuh harapan baru
Mencoba membawa setiap keluh kesah.
Naluri bertanya-tanya
Akankah mereka semua baik-baik saja?
Atma tercabik-cabik kala tanya itu terjawab dalam satu tatapan
Nampak seorang kaki dengan lusuh dan cacatnya datang hendak bersyukur.
Doa dan harapan mulai muncul dalam hati sanubari tanpa jeda
Berharap agar insan yang bertuan mencoba meneladani jiwa yang lusuh ini
Hati bak' sendu
Ketika insan sebagai agen penerus menjadi malas tau dengan hari Tuhan.
Mencoba dan mencoba pohonkan ribuan harapan
Semoga bukan hanya hal dalam buana yang dikejar
Namun imanpun harus diutamakan
Marilah kita bersyukur.
No comments: