Kopi malam yang makin larut
Untuk kopi yang semakin surut
Aku bersyukur dia tersenyum setiap harinya
Dan bahagia dengan pilihannya kini.
Kopi di cangkirku biasa-biasa saja
Berwarna hitam, terasa pahit bercampur nikmat
Dengan secangkir kopi ku kecup hangatmu, menghapus pahitmu dengan hitamku, dengan tawa kau aduk rasaku, dengan tak sengaja aku menyukaimu.
Kau tinggalkan secangkir kopi yang panas
Saat rinduku semakin membara,
Lihatlah,, kepulan asap seakan mengikutimu pula
"Sebelum detik mulai terasa pahit, pernah kupinjam namamu untuk menemani kopi racikanku"
Bolehkah aku pesan kopi?
Tidak usa pakai gula, karena masih ada janjimu yang aku bawah.
No comments: