Puisi ini teruntuk sahabat kami, Almarhumah Kaka Taroci Kikhau.
Kini engkau terbaring kaku
Tubuhmu terbentang
Badanmu menegang
Terbaring dalam lingkaran tangis dan air mata.
Sahabatku....
Dalam tidurmu yang panjang
Ku kembali mengenang semua karyamu
Hati serasa ingin bertanya pada semesta
Mengapa ini harus terjadi?
Oh sahabatku....
Semua mimpi kita belum terwujud
Namun kini kabar duka telah berkumandang
Menggores hati hingga seakan membuat hati membenci, kecewa dan tak siap menerima semua.
Kini semua tinggal kenangan
Tak banyak kata untukmu sahabatku
Selamat jalan kututurkan bagimu
Kusimpan semua yang telah kau karyakan
Walau nanti cuman rindu
Tangis dan air mata mengantarmu namun berharap ada kebahagian bagimu dirumah Bapa.
Kupang, 24 Agustus 2022
Editor : Thomas Edison/SP
Tubuhmu terbentang
Badanmu menegang
Terbaring dalam lingkaran tangis dan air mata.
Sahabatku....
Dalam tidurmu yang panjang
Ku kembali mengenang semua karyamu
Hati serasa ingin bertanya pada semesta
Mengapa ini harus terjadi?
Oh sahabatku....
Semua mimpi kita belum terwujud
Namun kini kabar duka telah berkumandang
Menggores hati hingga seakan membuat hati membenci, kecewa dan tak siap menerima semua.
Kini semua tinggal kenangan
Tak banyak kata untukmu sahabatku
Selamat jalan kututurkan bagimu
Kusimpan semua yang telah kau karyakan
Walau nanti cuman rindu
Tangis dan air mata mengantarmu namun
No comments: