engkau tutup dengan sembilu
harapanku patah beribu
namun rindu
kau jadikan meramu,
sementara di jalanan waktu
aku dan dia kau pisah berlalu.
Bidadari yang Tuhan ciptakan
mendatangiku di tempat harapan
hingga kutanamkan
sekuntum kerinduan
Setelahnya Tuhan,
iblis ini terjebak dalam permainan
yang tak sempat diselesaikan
Bidadari-Mu
pergi dengan tawa tersipu
melihatku hancur memilu.
Apakah Tuhan ingin mengujiku
dalam sebuah angan tak tentu
atau aku hanya korban di altar Gereja-Mu.
Editor : Thomas Edison/SP
No comments: