Dalam perjalanan, layak pergi menuju suara. Dalam keremangan duduk, patuh dilanjutkan kaki. Seperti saimbara saja. Aku mengangguk, mengantuk, tarik dari ujung ke ujung. Kosong sekali hari ini, mimpi bolong-bolong diragukan. Teriak lagikah?, Sekuat tahan dan tahan. Sa belum bisa berbicara dengan tenang setiap melihat lambanya matamu, riuhnya senyum, kriuknya cangkang gigi, menaikan alis mata yang tak ada pada gesekan jalan raya.
Hilang, ko terlalu sibuk kataku titik.
Syair, April 2022
*****
Editor : Thomas Edison/SP
No comments: